PENASUKABUMI – Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gelora, TB Dedy Miing Gumelar, menyampaikan dorongan Partai Gelora terkait kebijakan wajib belajar selama 16 tahun sebagai langkah strategis dalam menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045.
Dalam pernyataannya pada acara deklarasi pemenangan Prabowo – Gibran Presiden di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Dedy Miing Gumelar menekankan pentingnya generasi muda yang terdidik sebagai kunci daya saing Indonesia di tingkat global.
“Indonesia, dengan ribuan suku bangsa dan bahasa, menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Anak muda harus menyadari bahwa Indonesia kaya akan keberagaman. Kami berharap, dengan kepemimpinan Prabowo, kita bisa bersaing di tingkat dunia dengan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) muda yang berkualitas,” kata Dedy Miing Gumelar, Sabtu (3/2/2024).
Dorongan tersebut kata Miing, juga mencakup komitmen Prabowo Subianto untuk memberikan pendidikan gratis selama 16 tahun kepada generasi muda. Poin ini dianggap krusial dalam menyiapkan SDM yang tangguh untuk menghadapi tantangan global di masa depan.
“Prabowo akan membasmi buta huruf Alquran dan memperbanyak pesantren hafizh. Tujuannya, meningkatkan kualitas moral dan karakter anak muda. Pemimpin yang dibutuhkan adalah mereka yang memiliki rekam jejak, dan pilihan tepatnya adalah Prabowo Subianto,” tambah Dedy Miing Gumelar.
Sementara itu, Calon Legislatif DPRD Dapil 1 Kabupaten Sukabumi dari Partai Gelora, Umar Luster Mohan Sinaga menanggapi positif kebijakan wajib belajar selama 16 tahun. Menurutnya, upaya ini merupakan langkah ideal untuk membangun Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Sewajarnya, Indonesia memprioritaskan mengisi kepala sebelum mengisi perut. Program wajib belajar selama 16 tahun menjadi langkah penting untuk meningkatkan tingkat pendidikan dan menyiapkan generasi pintar yang mampu menghadapi tantangan di tahun 2045. Negara harus mampu menyediakan pendidikan yang memadai untuk mencapai cita-cita tersebut,” ungkap Umar Luster Mohan Sinaga.
