Sukabumi

ESG Symposium, Kolaborasi Masyarakat dan Perusahaan Kuatkan Sektor Sosial Ekonomi

159
×

ESG Symposium, Kolaborasi Masyarakat dan Perusahaan Kuatkan Sektor Sosial Ekonomi

Sebarkan artikel ini
ESG Symposium, Kolaborasi Masyarakat dan Perusahaan Kuatkan Sektor Sosial Ekonomi

PENASUKABUMI.COM – Bupati Sukabumi Marwan Hamami menghadiri Environment, Social, and Good Governance (ESG) Symposium 2023 Indonesia “Collaboration For Sustainable Indonesia” di Ballroom 1, Ritz Carlton Pacific Place Lt. 4, Sudirman Central Business District, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sukabumi didampingi Sekda, Plt. Kepala Bappelitbangda, Plt. Kepala DLH, Kadis Perikanan, Kadis Pertanian serta Kabag Kerjasama.

Menurut Bupati Sukabumi, SCG memiliki program peningkatan sosial ekonomi dan tentu memberikan dampak positif, hal ini mendorong optimalnya kolaborasi pemerintah, pelaku industri, komunitas sipil, dan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

“Program tersebut berdampak positif terutama dalam pembangunan dan pembinaan masyarakat. Intinya tadi adalah partnership atau kolaborasi kemudian kemauan dari masyarakat itu sendiri. Perusahaan yang mempunyai ruang pembinaan dimungkinkan untuk mendorong pertumbuhan terutama di sektor ekonomi masyarakat,” ungkap Bupati usai acara.

Diketahui perusahaan SCG, untuk pertama kalinya menggelar ESG SYMPOSIUM 2023 di Indonesia melanjutkan rangkaian Sustainable Development Symposium yang sebelumnya pernah dilaksanakan. Mengusung tema Collaboration for Sustainable Indonesia, melalui forum ini, SCG mendorong kolaborasi dari seluruh pihak untuk mempercepat target net zero emission, mengatasi kesenjangan sosial, serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui penerapan strategi ESG 4 Plus.

Sebelumnya, President & CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash mengungkapkan, kawasan Asia Tenggara rentan terdampak krisis global karena tingginya populasi dan pesatnya kegiatan ekonomi.

“Di tengah persoalan nyata, serta lanskap industri yang berkembang pesat, keberlanjutan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kewajiban. Dunia usaha berperan penting dalam membentuk masa depan. Mari bersama-sama menyelaraskan langkah untuk mendukung kemajuan nasional dan menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” ujar Roongrote.

Sementara itu Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan, pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem yang mendorong investasi untuk membiayai transisi menuju ekonomi hijau.

“Pembiayaan SDGs adalah platform yang dikelola oleh Bappenas untuk mengembangkan pendanaan proyek-proyek SDGs melalui berbagai skema seperti KPBU, pembiayaan campuran, pembiayaan ekuitas, dan lain-lain,” ungkap Vivi.

Vivi menambahkan, konsep ESG menjadi paradigma baru dalam penciptaan nilai dalam bisnis. Konsep ini dapat menawarkan pendekatan yang luas untuk mitigasi risiko dan penciptaan nilai.

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laksmi Dhewanti menyampaikan, saat ini dunia tengah menghadapi triple planet challenges, yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pencemaran lingkungan.

“Kolaborasi dan kerjasama merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Komitmen Indonesia, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan merupakan modal dasar yang harus dibarengi dengan kerja keras dan kerja cerdas dalam melaksanakan aksi-aksi nyata mitigasi perubahan iklim di semua sektor.” jelas Laksmi.

Untuk mengatasi kesenjangan sosial dan mendukung kesejahteraan masyarakat, SCG mendirikan program pendampingan dan pelatihan bagi usaha lokal, Gerakan Desa Berdikari (Gesari) yang telah mengembangkan lebih dari 70 UMKM di Sukabumi.