Sukabumi

Roasting Virtual: Wabup Minta Pemberian Makanan Bergizi Ditingkatkan

78
×

Roasting Virtual: Wabup Minta Pemberian Makanan Bergizi Ditingkatkan

Sebarkan artikel ini
Roasting Virtual: Wabup Minta Pemberian Makanan Bergizi Ditingkatkan
Wabup, H. Iyos Somantri, hadiri program Rabu Observasi dan Aksi Sinergi Penanganan Stunting (Roasting) secara virtual di Kecamatan Waluran, Ciracap, dan Ciemas. [Foto:Penasukabumi/Ist].

PENASUKABUMI.COM – Wakil Bupati Sukabumi, H. Iyos Somantri, menghadiri program Rabu Observasi dan Aksi Sinergi Penanganan Stunting (Roasting) secara virtual di Wilayah Kecamatan Waluran, Ciracap, dan Ciemas pada Rabu (6/9/2023).

Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, menambahkan bahwa gerakan Roasting ini dapat membantu mengidentifikasi inovasi yang telah dilakukan oleh kecamatan dan desa dalam mendukung percepatan penurunan stunting.

Menurutnya, program yang telah dipaparkan oleh tiap kecamatan sudah baik, namun perlu klarifikasi lebih lanjut agar dapat diintervensi dengan lebih signifikan dalam penurunan Stunting.

“Kami juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumber daya dan kapasitas yang dapat dikembangkan di kecamatan dan desa, serta mencari peluang kerjasama dengan pihak pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting yang terintegrasi di wilayah kecamatan dan desa,” ungkapnya.

Wakil Bupati meminta agar semua pihak yang terlibat terus bekerja sama, berkolaborasi, dan berkoordinasi untuk mencapai target penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi menjadi di bawah 14 persen.

Selanjutnya, Wabup juga menekankan pentingnya mengkoordinasikan pelaksanaan program prioritas yang berkaitan dengan percepatan penurunan stunting. Dia juga mengingatkan peran penting seluruh stakeholders pembangunan dalam mewujudkan visi Kabupaten Sukabumi Zero New Stunting.

Dalam konteks ini, Wabup memberi pesan kepada stakeholder yang terlibat dalam penanganan stunting untuk memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang terindikasi stunting, dengan memberikan asupan nutrisi secara berkelanjutan, terutama kepada ibu hamil yang berisiko tinggi.

“Kami berupaya memberikan asupan nutrisi yang terus-menerus kepada ibu hamil yang berisiko, seperti ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan ibu hamil anemia, serta melakukan pemantauan selama minimal tiga bulan untuk memastikan perkembangannya hingga tidak ada lagi indikasi stunting,” tambahnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama perangkat daerah terkait hasil penurunan stunting di tiap kecamatan.