Sukabumi

Misteri Kematian Ketua BPD Desa Karang Tengah: Penyelidikan Polisi Terus Berlanjut

156
×

Misteri Kematian Ketua BPD Desa Karang Tengah: Penyelidikan Polisi Terus Berlanjut

Sebarkan artikel ini
Misteri Kematian Ketua BPD Desa Karang Tengah: Penyelidikan Polisi Terus Berlanjut
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karang Tengah, tewas gantung diri. [Foto: Penasukabumi.com/grub WhatsApp].

PENASUKABUMI.COM – Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Eman Suherman, ditemukan tewas dengan leher terlilit tali di rumahnya. Korban Eman diduga kuat bunuh diri, tapi motif belum diketahui.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa ini pertama kali diketahui Senin (25/9/23) sekitar pukul 11.30 WIB, ketika teman korban bernama Kholik pergi mencari Eman Suherman untuk meminta tanda tangan terkait Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Karang Tengah.

Namun, ketika tiba di rumah Eman di Kampung Babakan, saksi Kholik mendapati pintu tidak terkunci, dan ketika masuk, dia menemukan Eman Suherman menggantung.

Kakak korban Eman Suherman (55), terkejut dan kebingungan saat mendengar kabar anggota keluarganya meninggal secara tragis di rumahnya. Dia segera menuju tempat kejadian ketika mendapat laporan tentang kejadian tersebut.

“Kaget, makanya tadi minta penjelasan dari pa RW. Cuma belum jelas karena saya sendiri sempet syok juga,” ujar Eman Suherman, Senin (25/9/2023).

Saat tiba di rumah korban, Unang Supardi menyaksikan Eman Suherman tergantung dengan seutas tali tambang dengan mengenakan baju putih kemeja.

“Saya melihat almarhum tergantung dengan tambang, mengenakan baju putih kemeja,” terangnya.

Sementara itu, Camat Cibadak Abdul Naafi membenarkan bahwa korban yang terlibat dalam peristiwa tragis ini adalah Ketua BPD Karang Tengah. Meskipun begitu, alasan di balik keputusan korban untuk mengakhiri hidupnya masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

“Betul, korban adalah Ketua BPD. Namun, mengenai alasan gantung diri, itu sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian,” ucap Abdul Naafi.

Pihak berwenang dan masyarakat setempat masih menanti hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian untuk memahami lebih dalam mengenai latar belakang tragedi ini dan apa yang mungkin telah memicu korban untuk mengambil langkah tragis tersebut.