PENASUKABUMI.COM – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi telah memulai proyek pengembangan produksi padi organik sebagai upaya meningkatkan pertanian berkelanjutan. Pilot project ini sedang berlangsung di Kecamatan Cikembar.
Iman Surahman, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, mengungkapkan bahwa praktik pertanian organik ini memiliki manfaat signifikan untuk kesehatan, terutama karena padi organik bebas dari residu kimia.
“Kesehatan semakin menjadi perhatian banyak orang, dan selain memberikan manfaat kesehatan, ini juga akan meningkatkan harga jual,” ujar Iman Surahman.
Menurut Iman Surahman, program pertanian organik ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga telah menghasilkan hasil konkret. Program ini mencakup kegiatan “Farmers Field Day” (Hari Lapangan Petani), di mana telah dilakukan panen raya padi organik di beberapa kelompok tani seperti Poktan Sugema dan Gapoktan Sugih Mukti di Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Senin (21/8/2023).
“Dari data yang saya miliki, sudah ada 625 ton gabah kering hasil panen dari 43,17 hektar lahan. Ini baru dari dua Gapoktan,” tambahnya.
Iman Surahman berharap bahwa petani akan mengubah pola pikir mereka dan beralih ke pertanian organik. Upaya ini juga dilakukan melalui “Sekolah Lapang Genta Organik” yang sering diadakan.
“Keuntungan dari pertanian organik termasuk dalam pengurangan biaya produksi yang tinggi akibat pembatasan pupuk bersubsidi, juga memperbaiki lingkungan, dan dalam jangka panjang akan meningkatkan pendapatan petani,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, Iman menyatakan bahwa program padi organik ini menghadapi tantangan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta dalam mengajak petani beradaptasi dengan metode pertanian yang lebih ramah lingkungan.
“Melihat kesesuaian lahan dan minat petani, di masa depan padi organik berpotensi menjadi komoditas unggulan bagi Kecamatan Cikembar, bahkan Kabupaten Sukabumi secara keseluruhan,” tambahnya.