“Akhirnya, panitia kembali mendatangi pos 3 dan meminta bantuan masyarakat sekitar untuk mencari MAP. Sayangnya, MAP ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di hulu sungai. Sebenarnya, dari awal sudah dilarang untuk mandi di sungai tersebut,” ungkapnya.
“Pihak sekolah bersama warga sekitar berusaha membawa jenazah MAP dan mengantarkannya kepada pihak keluarga. Ibunya sudah mengikhlaskan kepergian putranya, namun belum demikian dengan pihak ayah yang belum mengetahui kejadian tersebut,” imbuhnya.
“Hingga saat ini, pihak sekolah masih menunggu kesempatan untuk bertemu langsung dengan ayah korban. Pihak Bhabinkamtibmas dan Babinsa sedang berupaya untuk memediasi pertemuan tersebut,” pungkasnya.