PENASUKABUMI.COM – Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Sri Erni Juniarti, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Cikakak, Sukabumi, yang bekerja di Suriah.
Sri Erni diduga menjadi korban kekerasan sebelum meninggal, dan peristiwa tragis ini mengundang keprihatinan dari banyak pihak, termasuk DPRD Kabupaten Sukabumi.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Sukabumi dan sebagai Ketua DPRD, saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya saudari kita, Sri Erni Juniarti. Kejadian ini tentu menjadi perhatian serius bagi kami,” ujar Budi Azhar, Rabu (2/10/2024).
Budi Azhar mendesak pihak terkait, seperti Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Suriah, untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab kematian Sri Erni. Jika ditemukan adanya unsur kekerasan, Ketua DPRD Sukabumi menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan.
“Kami meminta agar keadilan ditegakkan dan hak-hak korban serta keluarganya dapat dipenuhi. Jika benar ada kekerasan yang dilakukan oleh majikannya, maka ini harus ditindak tegas,” lanjutnya.
Selain mendesak investigasi, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi juga mengimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Kejadian tragis ini harus menjadi peringatan agar pengawasan dan perlindungan bagi pekerja migran, khususnya yang berasal dari daerah-daerah seperti Sukabumi, semakin diperketat.
“Perlindungan terhadap pekerja migran kita di luar negeri harus menjadi prioritas. Pengawasan harus diperketat agar tidak ada lagi kasus serupa terjadi. Pemerintah perlu memberikan jaminan perlindungan yang lebih baik bagi TKW kita,” tegas Budi.
Sementara itu, Jamilah (60), orang tua angkat dari Sri Erni, mengungkapkan kesedihannya setelah mendengar kabar kematian anak angkatnya di Suriah. Jamilah berharap pemerintah bisa segera memulangkan jenazah Sri ke tanah air agar keluarga bisa memberikan penghormatan terakhir.
“Sri sudah seperti anak saya sendiri. Dari kecil dia ikut saya, dan setelah menikah juga tinggal dengan saya. Sekarang, saya hanya berharap jenazahnya bisa segera dipulangkan,” ungkap Jamilah dengan penuh kesedihan.