PENASUKABUMI.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, dari Fraksi PKB siap menyisihkan gaji pertama mereka untuk membangun kembali rumah Mak Enar yang kondisinya memprihatinkan.
Mak Enar, warga Kampung Cimerak, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, tinggal di gubuk reot yang sudah tak layak huni.
Menurut Hamzah, kondisi rumah Mak Enar sangat membutuhkan penanganan segera dan tidak bisa menunggu lama dalam antrean program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang biasa digulirkan pemerintah.
“Rumahnya sangat memprihatinkan, dan ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Insyaallah, dalam waktu dekat saya akan langsung berkomunikasi dengan ketua fraksi dan ketua DPC PKB. Kami akan menyisihkan sedikit dari gaji pertama kami untuk membangun rumah Mak Enar ini,” ujar Hamzah pada Kamis (12/9/2024).
Hamzah mengatakan, informasi mengenai kondisi Mak Enar diperoleh dari salah satu rekannya. Setelah itu, ia menyempatkan diri untuk langsung melihat keadaan rumah tersebut.
Hamzah menyadari bahwa kondisi rumah Mak Enar membutuhkan perhatian segera dan berharap bahwa keberadaan rutilahu seperti ini tidak ditemukan lagi di Kabupaten Sukabumi.
Hamzah menegaskan bahwa Fraksi PKB akan terus mendorong regulasi yang mendukung program-program pro rakyat.
Fraksi PKB berkomitmen untuk mengutamakan program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama dalam hal perbaikan rumah tidak layak huni yang sering kali luput dari perhatian.
“Kami dari Fraksi PKB akan terus mendorong beberapa regulasi untuk program-program yang menyentuh langsung kepada masyarakat. Itu yang menjadi keutamaan kami,” tambah Hamzah.
Sementara itu, Kepala Desa Cihaur, Asep Permadi, mengaku terkejut ketika kantor desa kedatangan Hamzah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Asep menyebutkan bahwa persoalan rumah Mak Enar sudah sering diajukan untuk bantuan, namun belum mendapatkan tanggapan yang diharapkan.
“Kami terkejut dengan kedatangan Pak Dewan Hamzah dari Fraksi PKB tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Tiba-tiba beliau datang ke kantor desa membawa data salah satu rumah tidak layak huni di sini. Pak Hamzah kemudian langsung ke lokasi untuk melihat rutilahu tersebut,” ujar Asep