PENASUKABUMI.COM – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi tampil memikat dalam gelaran Sukabumi Expo 2025 yang digelar di Lapang Cangehgar, Palabuhanratu. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) ke-155, sekaligus ajang untuk menampilkan hasil nyata pembangunan desa.
Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi, Gun Gun Gunardi, menyebut partisipasi pihaknya di expo tahun ini mengusung konsep sederhana namun sarat makna. Salah satu daya tarik utama adalah kopi kolonial dari Nagrak, yang dipilih sebagai simbol pendampingan berkelanjutan antara pemerintah dan desa, mulai dari tahap perencanaan, progres, hingga evaluasi hasil.
“Tahun ini ada tiga hal utama yang kami tampilkan. Pertama, bagaimana DPMD memfasilitasi desa, lalu apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri terkait pengelolaan keuangan desa, dan ketiga tentang posyandu. Semua kami tampilkan secara sederhana, tapi merefleksikan apa yang sudah kami kerjakan selama ini,” ujar Gun Gun.
Tak hanya itu, produk-produk unggulan UMKM desa binaan DPMD juga turut ditampilkan. Dari olahan pangan lokal hingga kerajinan kreatif, semua menggambarkan bahwa desa-desa di Sukabumi memiliki potensi besar untuk tumbuh dan mandiri ketika mendapat pendampingan yang tepat.
Gun Gun menegaskan, Sukabumi Expo harus dimanfaatkan sebagai ruang untuk menonjolkan potensi khas tiap desa, baik dari sektor ekonomi, sosial, maupun budaya.
“Yang paling penting adalah bagaimana pemerintah daerah mampu memfasilitasi mereka yang selama ini berusaha menampilkan keunikan. Potensi yang belum tergali harus kita angkat, karena semua itu bisa menjadi modal besar bagi daerah,” tandasnya.
=================
Dari Kopi Nagrak hingga UMKM Desa, Wujud Nyata Pendampingan dan Pemberdayaan DPMD
PENASUKABUMI.COM – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu peserta yang paling mencuri perhatian di ajang Sukabumi Expo 2025. Bertempat di Lapang Cangehgar Palabuhanratu, keikutsertaan DPMD kali ini bukan sekadar pameran, tetapi juga refleksi nyata perjalanan pendampingan desa yang dilakukan selama ini.
Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi, Gun Gun Gunardi, menjelaskan bahwa stand DPMD tahun ini mengusung konsep sederhana namun penuh makna. Salah satu yang paling menarik perhatian pengunjung adalah kopi kolonial dari Nagrak, yang menjadi simbol bagaimana DPMD mendampingi desa dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
“Kami ingin menampilkan hasil nyata dari proses pendampingan desa yang selama ini dilakukan. Mulai dari fasilitasi perencanaan, apresiasi dari Kemendagri atas pengelolaan keuangan desa, hingga pembinaan posyandu. Semua kami tampilkan dengan sederhana namun bermakna,” ujar Gun Gun.
Selain kopi, produk-produk unggulan UMKM dari berbagai desa binaan turut dipamerkan. Mulai dari kerajinan tangan, olahan pangan lokal, hingga produk inovatif yang lahir dari semangat gotong royong masyarakat desa. Semua menjadi bukti bahwa desa di Sukabumi mampu berkembang ketika diberi ruang dan pendampingan yang tepat.
Gun Gun menekankan, Sukabumi Expo bukan sekadar ajang seremonial, tetapi momentum penting untuk menggali potensi dan keunikan tiap desa. Menurutnya, peran pemerintah daerah adalah memastikan potensi itu tidak tenggelam, melainkan muncul menjadi kekuatan ekonomi baru bagi daerah.
“Yang terpenting adalah bagaimana kita memfasilitasi masyarakat desa agar terus berkreasi. Potensi yang belum tergali harus kita angkat, karena semua itu bisa menjadi modal besar bagi kemajuan Kabupaten Sukabumi,” tegasnya.




