Sukabumi

Tradisi Sunda Tarik Minat Wisatawan di Hari Nelayan Palabuhanratu Sukabumi

146
×

Tradisi Sunda Tarik Minat Wisatawan di Hari Nelayan Palabuhanratu Sukabumi

Sebarkan artikel ini
Tradisi Sunda Tarik Minat Wisatawan di Hari Nelayan Palabuhanratu Sukabumi
Firman Hidayat Ketua Paguyuban lingkung Seni Padjajaran Anyar melakukan atraksi debus di syukuran Hari Nelayan Palabuhanratu Sukabumi, Minggu (22/5/2023). [Foto:Penasukabumi/IN]

PENASUKABUMI.COM – Paguyuban Lingkung Seni Padjajaran Anyar ikut andil dalam meramaikan syukuran Hari Nelayan Palabuhanratu ke – 63. Para pecinta seni ini meramaikan rangkaian dari mulai arak – arakan hingga selesai.

Terlihat, sejumlah pegiat sejarah dan seni tradisi sunda yang di inisiasi Firman Hidayat, berjalan beriringan dari Pendopo Kabupaten Sukabumi hingga Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu.

Disela arak – arakan itu, mereka (Red) berjalan sambil memperagakan atraksi Debus dengan sebilah golok tajam. Selain debus yang di peragaan Kasepuhan Cisitu, beberapa alat musik tradisional dari Kasepuhan Neglasari pun ditampilkan untuk meramaikan acara itu.

Di depan panggung utama, sekaligus disaksikan ribuan masyarakat beserta pejabat di lingkup Kabupaten hingga Kementerian, pegiat sejarah dan seni tradisi sunda menampilkan kesenian pencak silat beserta kesenian yang sudah ada sejak zaman nenek moyang dulu.

Penampilan yang begitu memukau itu secara langsung mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Sorak tepuk tangan yang begitu ramai menandakan kekaguman terhadap seni yang ditampilkan.

“Tradisi kesenian sunda memang sepatunya di lestarikan dan terus di tampilkan. Apalagi kini tradisi itu menjadi daya tarik bagi wisatawan,” kata Firman Hidayat Ketua Paguyuban lingkung Seni Padjajaran Anyar, Senin (22/5/2023).

Menurut ia, sektor pariwisata tidak lepas dari kesenian yang terus dijaga. Bahkan kebanyakan tarik minat wisawatan mancanegara dengan adanya tradisi ini. Ditambah, Kharisma Event Nasional (KEN) mengedepankan budaya.

“Pariwisata dan Budaya tidak bisa di pisahkan, di masing-masing wilayah memiliki budaya yang masih dilestarikan. Seperti halnya di wilayah Palabuhanratu,” tegasnya.

Firman meminta, sejarah kesenian sunda yang kini semakin menggeliat terus di tingkatkan. Terlebih suport seluruh pihak agar para penggiat seni terus berkembang hingga puluhan tahun kedepan.

“Berharap budaya baik dari kesenian hingga sejarah bisa ada hingga incu putu nanti. Sehingga hal ini tidak hilang dimakan zaman,” tandasnya.