Sukabumi

Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cireundeu Sukabumi: Kearifan Lokal & Syukur Hasil Panen

132
×

Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cireundeu Sukabumi: Kearifan Lokal & Syukur Hasil Panen

Sebarkan artikel ini
Kasepuhan Cireundeu Sukabumi
Tradisi Adat Seren Taun di Cireundeu Sukabumi [foto:penasukabumi/in]

PENASUKABUMI.COM – Gelaran puncak upacara adat Seren Taun di Kasepuhan Cireundeu, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi berlangsung meriah pada Selasa (25/7/2023).

Tradisi tahunan ini menarik perhatian masyarakat yang ingin menyaksikan ritual sakral, meskipun trek menuju lokasi acara tidak mudah dilalui. Bagi warga adat Kasepuhan, upacara ini adalah bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.

Walaupun tradisi Seren Taun baru berlangsung selama 6 tahun, Kasepuhan Cireundeu telah ada sejak tahun 1950. Namun, tradisi ini masih menginduk ke Kasepuhan Cicarucub Banten dengan adat dan tradisi yang dilestarikan turun temurun.

Seren Taun diisi dengan beragam acara adat, seperti Tutunggulan, Ngrengkong, Dogdog Lojor, Angklung, Pencak Silat, Ngalaes, Debus, hingga Wayang Golek. Setiap acara memiliki makna filosofis yang mendalam, mencerminkan hubungan manusia dengan alam, serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.

Pimpinan adat Cireundeu, Olot Sumri, menjelaskan bahwa Seren Taun merupakan tradisi tahunan untuk menyatakan rasa syukur atas hasil panen dan memohon berkah untuk hasil bumi di tahun mendatang.

Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cireundeu Sukabumi: Kearifan Lokal & Syukur Hasil Panen

“Tradisi ini adalah ungkapan syukur atas hasil bumi tahun sebelumnya dan doa untuk hasil bumi di masa depan,” ujar Olot Sumri.

Lebih lanjut, Olot Sumri menyebut bahwa Kasepuhan Cireundeu telah berkomitmen untuk melestarikan tradisi Seren Taun, sebuah warisan berharga yang menjadi simbol kearifan lokal dan rasa syukur atas anugerah alam.

“Tradisi ini akan terus tumbuh dan berkembang, membawa berkah bagi masyarakat adat Kasepuhan, serta menjadi sumber inspirasi bagi pelestarian budaya,” tambahnya.

Sementara itu, Sekdes Caringin, Taufik Ibrahim, melihat potensi Seren Taun sebagai daya tarik pariwisata budaya. Dengan promosi yang tepat, acara adat ini dapat menarik minat wisatawan.

“Saya yakin dengan kearifan ini terjaga, nanti kita dapat menarik minat wisatawan walaupun akses menuju lokasi tidak mudah. Ini menjadi PR besar bagi pemerintah Desa Caringin,” ujarnya optimis.